Pada hari Minggu, 27 Juni 2021, Presiden Joko Widodo mengenakan busana adat Kutai saat menghadiri acara peringatan Hari Bhayangkara ke-75 di Istana Negara. Busana adat Kutai yang dipakai oleh Presiden Jokowi ini merupakan bentuk penghormatan kepada budaya dan tradisi lokal yang ada di Indonesia.
Baju adat Kutai yang dikenakan oleh Presiden Jokowi terdiri dari baju berwarna hitam dengan hiasan emas yang elegan, serta celana panjang berwarna hitam yang dipadukan dengan ikat pinggang berwarna merah. Selain itu, Presiden Jokowi juga memakai penutup kepala berupa mahkota berwarna emas yang melambangkan kekuasaan dan keagungan.
Makna dari baju adat Kutai yang dipakai oleh Presiden Jokowi ini sangatlah mendalam. Dengan mengenakan busana adat Kutai, Presiden Jokowi menunjukkan rasa hormat dan kecintaannya terhadap budaya dan tradisi lokal yang ada di Indonesia. Selain itu, penggunaan busana adat ini juga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan keberagaman budaya yang ada di Indonesia kepada masyarakat luas.
Dengan mengenakan baju adat Kutai ini, Presiden Jokowi juga mencerminkan kepemimpinan yang bijaksana dan berjiwa nasionalis. Beliau menunjukkan bahwa sebagai pemimpin negara, penting untuk tetap menghargai dan melestarikan warisan budaya yang ada di Indonesia. Dengan cara ini, Presiden Jokowi juga membangun citra positif tentang keberagaman budaya Indonesia di mata dunia.
Dengan mengenakan baju adat Kutai, Presiden Jokowi juga memberikan contoh yang baik kepada generasi muda tentang pentingnya melestarikan budaya dan tradisi lokal. Hal ini tentu dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan warisan budaya yang ada di Indonesia.
Sebagai Presiden, Joko Widodo telah menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang peduli terhadap budaya dan tradisi lokal. Dengan mengenakan baju adat Kutai, beliau tidak hanya menunjukkan rasa hormat kepada budaya tersebut, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai dan melestarikan keberagaman budaya Indonesia. Semoga keberagaman budaya di Indonesia tetap dapat dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.